“Kemungkinan ada kelompok die hard, yang tidak terima. Tapi siapapun yang berani mengambil tindakan anarkistis, harus ditindak tegas,” ujar Agum Gumelar. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara dialog bertema "Langkah-langkah Komite Normalisasi PSSI" di Wisma Antara, Jakarta, Jumat (6/5/2011).
Komite Normalisasi telah menetapkan kongres bakal digelar 20 Mei mendatang. Kongres ini berpotensi ricuh karena KN bersikukuh melaksanakan amanat FIFA yang melarang Arifin Panigoro, George Toisutta, Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie dicalonkan sebagai ketua maupun Exco.
Pascakeputusan itu, Nurdin Halid tidak lagi mencalonkan diri, sementara Nirwan D Bakrie menyatakan menerima keputusan itu. Persoalannya, Arifin Panigoro dan George Toisutta tetap bersikeras untuk maju. Para pendukungnya di kelompok 78 pemilik suara, bahkan mengancam memboikot kongres jika dua jagoannya itu tidak diloloskan.
“Saya tahu siapa mastermind-nya, dan bila terjadi (aksi anarkistis) akan ditindak tegas. Kongres akan tetap berjalan dan saya sudah menyebarkan semua undangannya, berjalannya kongres atau tidak karena kuota yang hadir kurang, itu tidak masalah. Yang jelas semua nya nanti akan dilaporkan ke FIFA, kita tidak di-suspend karena sudah menjalankan keinginan mereka,” Agum menegaskan.
“Siapa pun yang menjadi ketua umum itu tidak masalah. Semoga yang duduk sebagai ketua PSSI nanti bisa tetap mengusung semangat rekonsiliasi.Saya akan mengawal ini sebagai ketua kehormatan PSSI,” ungkap Agum.
via okezone
follow me and i will follow you