“Saya memberi saran kepada AP dan GT. Saya kenal dengan mereka, GT junior saya. Sarannya satu, bentuk tim yang kuat untuk segera berangkat ke Zurich, untuk memperjuangkan yang gagal saya lakukan, yaitu meyakinkan FIFA untuk menganulir keputusannya, karena masih ada waktu untuk itu. Yang kedua, pakai jalur hukum di sidang arbitrase internasional dan adukan FIFA ke sana,” kata Agum Gumelar dalam sebuah dialog bertema “Langkah-langkah Komite Normalisasi PSSI” di Wisma Antara, Jakarta, Jumat (6/5/2011).
Namun, Arifin Panigoro dan George Toisutta sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan menerima keputusan FIFA dengan lapang dada. Jika itu dilakukan, menurut Agum, kedua sosok itu akan dikenang masyarakat Indonesia sebagai tokoh yang berjasa dalam sepakbola.
“Yang ketiga rakyat akan bangga kepada mereka jika mereka legowo, terlimalah ini dengan lapang dada.Saya yakin masyarakat Indonesia dapat memberikan apresiasi yang besar pada mereka jika mereka seperti itu.”
AP dan GT dinyatakan berstatus "ditolak" sehingga tidak berhak mengajukan banding. Namun Komite Banding Pemilihan yang mayoritas pendukung keduanya nampaknya tetap akan memproses berkas mereka. KBP beralasan, KN tidak bisa mengintervensi langkah mereka.
Ricky Jo yang hadir dalam acara diskusi itu juga meminta semua pihak tidak memaksakan kehendak dan sebaiknya mengedepankan kepentingan pembangunan sepakbola di Tanah Air karena publik sudah haus melihat kejayaan timnas.
“Patut dihargai upaya Pak Agum. Masyarakat secara praktis berpikiran bahwa lebih baik timnas juara, tanpa ada kelompok A atau kelompok B.”
“Pertanyaan yang sebenarnya adalah mau dibawa ke mana semua ini, apakah ke politik atau ke bidang olahraga, sebagai penggila bola saya mohon sudahilah perang urat syaraf yang membuat semua kekisruhan yang ada.Masyarakat butuh informasi yang benar. Jangan membodohi mereka, saya mengimbau semua tanpa tendensi apapun untuk ikut menyukseskan kongres tersebut,” pinta artis dan presenter ini.
(fit)
via detiksport
follow me and i will follow you