Klub berjuluk "Singo Edan" bakal berpindah tangan. Menejemen Arema Indonesia telah berniat menjual klub milik masyarakat Malang kepada pihak ketiga. Hal itu terpaksa dilakukan, karena tidak ingin klub asal kota Apel itu tenggelam akibat digerus krisis finansial yang tak kunjung berhenti.
Ketua Yayasan Arema Indonesia, M. Nur membenarkan niat penjualan klub besutan Miroslav Janu itu. "Kalau dalam waktu dekat ini krisis finansial tidak juga bisa diatasi, alternatif terakhir kami tempuh dengan melelang atau menjualnya. Semua itu dilakukan, selain untuk menutup hutang manajemen klub juga membayar gaji pemain yang tertunda selama 1 setengah bulan ini," tandas M. Nur.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Kehormatan Arema Indonesia, Rendra Kresna. Pihaknya telah membuka lebar bagi pihak ketiga, seperti perusahaan swasta, investor atau lembaga lainnya yang ingin memiliki tim yang berlogo kepala Singa itu.
"Kami telah sepakat untuk membuka kesempatan bagi berbagai pihak untuk memiliki Arema, namun dengan berbagai persyaratan. Diantaranya yang wajib harus dipenuhi calon pemilik adalah home base harus tetap di kota Malang," tegas Rendra yang juga Bupati Malang itu.
Ditambahkan, persyaratan utama harus dipenuhi pemilik baru, karena Arema adalah klub milik warga Malang yang sudah mendarah daging. Untuk itu, Arema harus tetap berhome base di Malang. Dan persyaratan itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Bakrie Grup sempat didengungkan menjadi kandidat kuat untuk memiliki Arema Indonesia. Pasalnya, sebelum menejemen berminat untuk menjual klub tersebut, perusahaan yang telah memiliki klub Pelita Jaya itu telah menggelontorkan dana miliaran rupiah melalui sponsor.
"Tidak terbatas bagi siapa saja. Apa itu Arifin Panigoro, ataupun Bakrie Grup, yang penting mereka bersedia mematuhi persyaratan utama dari pihak dari kami, "ulang Presiden Kehormatan Arema Indonesia.
follow me and i will follow you